Istanbul, MuaraIndonesia.com – Setelah WhatsApp memperbarui kebijakannya. Para pengguna aplikasi pesan di Turki dan negara lain beralih ke aplikasi pesan instan buatan perusahaan lokal Turki dan mengecam WhatsApp menerapkan standar ganda karena hanya mengecualikan Uni Eropa dari kebijakan privasi baru.
Menyusul kebijakan WhatsApp yang mewajibkan penggunanya di seluruh dunia untuk menyetujui aturan privasi baru, para penggunanya dari Turki dan banyak negara mulai menghindar dari kewajiban itu dengan beralih ke aplikasi pesan instan lokal.
BiP, sebuah aplikasi milik perusahaan jaringan seluler Turki Turkcell, memperoleh lebih dari 1,12 juta pengguna baru hanya dalam waktu 24 jam, dan memiliki lebih dari 53 juta pengguna di seluruh dunia sejak didirikan pada 2013, menurut data yang dibagikan oleh Turkcell, pada Minggu.
Sebagai aplikasi yang menawarkan layanan pesan, panggilan suara, dan video HD, BiP terus menjadi pilihan konsumen di 192 negara.

Di antara fitur-fiturnya yang khas adalah opsi pesan yang dapat hilang sehingga memungkinkan pengguna untuk mengirim pesan dengan aman karena pesan tersebut dapat dihilangkan di sisi penerima dalam waktu yang ditentukan oleh pengirim.
Selain itu dengan tombol daruratnya, BiP memungkinkan pengguna untuk berbagi lokasi dan situasi dengan 10 orang yang telah ditentukan sebelumnya, baik melalui pesan BiP maupun SMS. Layanan ini dibutuhkan jika terjadi bencana alam.
Fitur darurat tersebut memungkinkan akses ke telepon darurat – seperti ambulans, pemadam kebakaran, polisi.
Fitur lainnya, yakni fitur terjemahan, memungkinkan para pengguna mengobrol dalam 106 bahasa berbeda selama pengguna mengirim pesan instan.